Dunia serasa kiamat! =(( :(( Mungkin perasaan itu yang akan sering muncul jika kasus ini menimpa seseorang. Namun kita hidup didalam kenyataan, so bagaimana menyikapi masalah semacam ini? Meskipun tidak semua orang mengalami, namun semoga tips ini bermanfaat bagi kawan yang tidak beruntung mengalaminya. Yang jelas masalah ini lebih berat dibanding masalah kegemukan pengen kurus. :))
Punya kekasih / pacar yang Anda sayangi tentu sangat menyenangkan. Kehadirannya bisa membuat hidup ini lebih berwarna dan bersemangat. Sayangnya ternyata ditengah jalan kisah cinta tidak berjalan mulus karena orangtua tidak setuju dengan pasangan Anda. Gubraak! Hadooh! ~x(
Kebanyakan orangtua seringkali merasa 'sok' tahu yang terbaik (sory Gan! agak kasar), ini tidak dapat dipungkiri karena mereka memang lebih banyak pengalaman hidup. Tetapi apakah juga mencakup calon pasangan hidup Anda? Sebelum membuat keputusan, sebaiknya mari mengevaluasi situasi hubungan Anda, dikutip dari Datingtips.
Tanyakan pada orangtua mengapa mereka tidak menyukai pacar Anda
Orangtua pasti punya alasan kenapa mereka memiliki kesan negatif terhadap seseorang. Tanyakan dengan sopan pada orangtua, mengapa mereka tidak menyukai pasangan Anda. Keluhan mereka mungkin berkisar antara fisik, misalnya pacar Anda jauh lebih tua dari usia Anda. Atau mungkin juga karena perilaku pacar Anda yang terlalu lekat dengan Anda, padahal belum menikah, dan lain-lain.
Tanyakan pada teman-teman Anda
Berbicaralah dengan teman-teman dekat Anda dan meminta pendapat mereka tentang pacar Anda. Bila ada sesuatu yang kurang sreg, jangan mendebat mereka, sebaliknya dengarkanlah apa yang teman-teman sampaikan. Tentunya mereka memiliki pendapat juga dan bila mirip dengan sikap orangtua Anda, maka memang ada masalah dengan pasangan Anda.
Mengevaluasi masalah
Kumpulkan semua informasi yang bisa didapat tentang pasangan Anda. Lalu, evaluasilah. Tanyakan pada diri Anda, apakah akan tetap melanjutkan hubungan berdasarkan apa yang orang lain pikirkan tentang pacar Anda atau tidak. Jika pacar Anda dianggap terlalu pemalu, mungkin dia membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengenal orang-orang di sekitar Anda. Bila pacar tidak menghormati orangtua Anda, Anda mungkin memang harus meninggalkannya.
Pada akhirnya, kata hati Anda sendirilah yang akan menentukan apakah kicah cinta ini akan berlanjut atau tidak.
Evaluasi hubungan Anda
Anda harus memastikan mengapa menyukainya atau mempertahankannya. Apakah ini karena cinta pertama? Apakah Anda dipaksa oleh rekan-rekan untuk mempunyai pacar? Apakah Anda merasa bahwa Anda harus punya pacar untuk menjadi orang yang ‘normal’?
Apakah karena semata-mata untuk memenuhi kebutuhan 5ek5ual atau apakah Anda melihat diri Anda akan menikah dengannya? Anda dapat menggunakan "alasan" untuk mengevaluasi apakah akan melanjutkan hubungan atau tidak.
Mengevaluasi sikapnya terhadap Anda
Apakah pacar Anda memperlakukan Anda dengan hormat atau dia menganggap Anda sebagai "p3lacur / gig0lo-nya"? Apakah dia pernah merugikan Anda baik secara fisik maupun emosional? Jika jawabannya tidak berada pada sisi positif, mungkin Anda perlu untuk mengakhiri hubungan.
So dengan langkah diatas, maka diharapkan keputusan yang diambil tidak hanya mengedepankan faktor emosional kita saja, namun faktor penting lain bisa menjadi pertimbangan yang akan mengerucut menjadi keputusan terbaik. Semoga bermanfaat. :-*